Solidaritas Mapala Pamsaka dan Mapala se – ProvinsiJambi Menggema di Kuala Tungkal: Aksi Zero Waste Sungai Pengabuan
HITSTUNGKAL.COM — Deru perahu dan tumpukan sampah yang menyusuri aliran Sungai Pengabuan menjadi saksi bisu aksi besar yang digelar Mapala Pamsaka Kampus IAI An-Nadwah Kuala Tungkal bersama Mapala se-Provinsi Jambi dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjung Jabung Barat. Aksi Zero Waste Sungai Pengabuan 2025 ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih, melainkan seruan keras atas kepedulian lingkungan yang semakin terpinggirkan. Sabtu 23/11/25.

Pagi hari, puluhan mahasiswa pecinta alam menembus arus Sungai Pengabuan dari Dermaga Kuala Tungkal. Dengan perahu kecil, mereka mengangkat sampah plastik, styrofoam, hingga limbah rumah tangga yang mengambang tanpa henti, potret nyata bahwa sungai ini tengah berada di ambang “kematian ekologis”. Berbagai organisasi Mapala hadir, Mapala Siginjai, Mapala Sutha, Mapala Oase, Mapala Caldera, Mapala Kalpatriks, Mapala Tapak Rimba, Mapala Gema Cipta Persada, serta KPA Gita Buana Club. DLH Tanjab Barat turut memberikan dukungan teknis dan edukasi persampahan di lapangan.
Aksi berlanjut ke Kelurahan Kampung Nelayan (RT 05 & RT 09). Lorong-lorong sempit, halaman rumah, hingga titik pembuangan liar disisir tanpa jeda. Beberapa warga sempat menunjukkan keprihatinan mereka, namun sebagian besar lainnya hanya menyaksikan, seolah sampah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Menjelang senja, puncak aksi terjadi di kawasan Waterfront City (WFC) Kuala Tungkal. Di sana, para peserta membentangkan spanduk besar Zero Waste, menyampaikan pesan tegas bagi pemerintah dan masyarakat, “Sungai Pengabuan tidak baik-baik saja.” Simbol itu berdiri kokoh di tengah angin laut, menjadi penanda bahwa generasi muda tidak ingin diam.
Ketua Mapala Pamsaka, Maya Silpani, menyampaikan pernyataan tajam. Setiap sampah yang kita lihat hari ini adalah peringatan keras. Sungai Pengabuan sedang kritis. Jika kita terus menunggu, maka yang kita wariskan hanyalah kerusakan. Ini bukan lagi tugas pemerintah saja, ini panggilan bagi seluruh masyarakat.
Melalui aksi ini, Mapala Pamsaka dan Mapala se-Jambi mendesak langkah nyata peningkatan fasilitas pengelolaan sampah, penindakan terhadap pembuangan ilegal, pengurangan plastik sekali pakai, serta edukasi berkelanjutan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Aksi Zero Waste Sungai Pengabuan 2025 menegaskan bahwa krisis lingkungan bukan cerita masa depan, tetapi kenyataan hari ini. Dan mahasiswa, dengan segala keterbatasannya, memilih untuk tidak tinggal diam.(csl)










