Hitstungkal.com, Kuala Tungkal – Harga daging ayam dipasar tradisional tango Rajo Ilir Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat satu hari menjelang lebaran Idul Fitri lalu mengalami kenaikan yang cukup sernifikan, dari pukul 11:00 sampai 17:00 WIB hingga menembus angka Rp.85000 perkilogram nya.
Melambungnya harga daging ayam waktu itu ternyata disebabkan kurangnya pasokan ke para pedagang sedangkan permintaan dari pembeli cukup tinggi.
Pangki, Salah satu Pedagang ayam pasar tradisional tango Rajo Ilir membenarkan jika H-1 lebaran idul Fitri kemarin harga daging ayam dijual cukup tinggi dari harga normal.
” Harga daging ayam normalnya Rp.45000 perkilogram nya, namun waktu H-1 menjelang lebaran harga kembali tinggi karena kurangnya pasokan ke para pedagang dari pengecer.” Kata Pangki
Ia menuturkan, H-1 menjelang lebaran Idul Fitri harga daging ayam menembus angka Rp 85000 perkilogram, akibat pasokan berkurang dan tidak sesuai dengan permintaan pedagang dari penyuplai.
” Permintaan waktu itu cukup tinggi, sedangkan pasokan berkurang. Kita pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi dan ukuran ayam pun terbilang kecil kecil berekor nya,” Ungkapnya.
Pangki menyebutkan, pasca kenaikan tersebut, saat ini harga ayam sudah kembali normal seperti biasa. ” Kalau saat ini harga ayam sudah normal rp.45000 dan mungkin harganya akan kembali turun dalam beberapa Minggu ini.” Sebutnya.
Sementara itu, Kadiskoperindag Tanjabbar Sawaludin Tanjung mengatakan kenaikan harga daging ayam di H-1 menjelang lebaran idul Fitri dikarenakan kurangnya pasokan ke para pedagang sehingga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
” Kenaikan ini tidak berlangsung lama, Alhamdulillah saat ini harga daging ayam sudah kembali normal seperti biasa.” Ujarnya.
Ia menyebutkan jika pihaknya Tim Pengendalian Inflasi(TPI) sebelumnya sudah melakukan pengecekkan kesetiap pasar dalam memantau melonjaknya harga jual daging ayam ini.
” Kenaikan ini, hanya daging ayam saja, itu pun tidak berlangsung lama. Hal itu sudah kita antisipasi, sedangkan harga bahan pokok lainnya tetap stabil.” Bebernya.
Kadiskoperindag juga mengatakan kenaikan harga tersebut faktor kekurangan pasokan karena tingginya permintaan menjelang hari lebaran.
“Menjelang lebaran kita kekurangan pasokan karena tingginya permintaan, namun kenaikan hanya untuk wilayah kuala tungkal yang mengalaminya” Katanya.
Tentu saja atas kejadian ini kata Tanjung untuk tahun depan operasi kenaikan harga di pasar akan lebih di perketat.
Sementara itu pemasok ayam potong H.Harno membenarkan bahwa pasokan ayam potong berkurang ke pedagang yang menyebabkan kenaikan harga dari pedagang.
“Karena PT perusahaan mengurangi atau membatasi pasokan ayam,”pungkasnya.